Selasa, 03 April 2012

You are my Wonderwomen


Ntah mengapa makhluk Tuhan satu ini sangat special bagiku. Bukanlah seorang malaikat atau pun nabi, melainkan sesosok manusia biasa yang memiliki hati seperti malaikat dan seperti nabi. Dia merupakan pahlawan dalam hidup ku apapun keluh kesah yang saya derita, ia mengerti. Di feature saya kali ini saya akan membahas tentang dirinya, dan dia adalah mama.
            Suharti, Tg.Pinang/1 Juni 1968. Ya, wanita yang bernama Suharti itu adalah mama ku. Dulu ketika aku masih kecil, aku menganggap mama itu adalah orang yang paling jahat, cerewet, selalu memarahi aku dan pilih kasih antara aku dan adikku. Tapi itu dulu, ketika fikiranku dangkal mengartikan sosok mama. Dari aku kecil hingga aku beranjak dewasa, tak henti-hentinya mama menasehati aku, celotehannya memang terkadang membuat telinga ini sakit dan hati panas mendengarnya. Namun, ketika aku memahami maksudnya aku tau bahwa mama ingin melindungi aku dari jahatnya dunia ini. Pernah suatu ketika aku marah kepada mama karena aku memaksanya untuk membayar uang ekstrakulikulerku dan mama menjawab ‘’Nanti, mama belum ada uang’’, aku marah dan tidak menegurnya hingga seminggu, ketika tepat seminggu itu juga mama mengamuk kepada ku dan menangis. Ya Tuhan, sangat berdosanya aku saat itu. Seumur hidupku, baru kali itu membuat hatinya sangat terluka karena sifat kekanak-kanakan ku.
            Pasti hampir semua anak bilang, bahwa Ibu mereka cerewet. Ya, aku pun mengatakan hal demikian pada mama. Tapi sebenarnya tidak, mama itu orang yang sabar, setia, pengertian, perhatian, pokoknya semuanya ada di diri mama. Mama selalu disakiti banyak orang, tapi mama tidak akan pernah membalas sakit hatinya pada orang tersebut karena ia yakin bahwa Tuhan-lah yang akan membalasnya nanti. Mama benar-benar marah, ketika ada orang yang menyakiti anak-anaknya atau menjelekkan nama baik anaknya karena ia tau bahwa ia telah memberikan pengajaran pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. Ia adalah orang yang paling tidak rela ketika aku harus pergi menuntut ilmu dan hidup jauh darinya. Setiap hari ia akan meneleponku hanya untuk sekedar mengetahui kegiatanku sepanjang hari dan menghilangkan sedikit kerisauan dihatinya. Tak ada satu pun orang yang mampu memahami aku, melindungi aku dan menjaga aku saat ini seperti yang mama lakukan. Wanita tangguh yang tidak mengenal lelah dalam mengurus aku dari aku kecil hingga aku dewasa. I love you, mama. You are my Wonderwomen…