Silat Melayu merupakan warisan budaya yang telah lama lahir dari zamannya. Sekitar 500 tahun lalu silat mencapai masa keemasan. Saat itu pula jenis silat sangat banyak dan terus berkembang hingga sekarang. Banyak yang mengatakan bahwa silat mampu menaikkan derajat seseorang yang telah mempelajari seni tari silatnya. Silat menyebar beriring dengan penggunaan bahasa Melayu sehingga secara tidak langsung penyerapan terhadap sosio ekonomi mengakibatkan adanya penghijrahan budaya. Dengan berkembangnya budaya ke daerah serumpun Melayu lainnya seni tari silat juga ikut serta dalam perkembangan bahasa melayu “Lingua Franca”. Seni tari silat dapat dilambangkan sebagai keberanian, kekuatan, dan kedaulatan kepada seseorang. Apalagi pada saat itu zaman penjajahan yang menikam derita rakyat tentu seni tari silat dijadikan salah satu bentuk perlindungan mereka jika terjadi sesuatu.
Silat merupakan suatu seni yang mempertahankan diri dari serangan lawan. Kesenian yang menjadi keunggulan bangsa Melayu ini di adopsi dari segala pergerakan atau jurus silat. Seperti proses pembelajaran pergerakan seekor hewan, penyesuaian prilaku, kesabaran, dan tindakan yang akan disatukan dan menjadi sebuah gerakan unik. Silat dapat dikatakan seni tari yang unik tetapi tidak dapat dikatakan sama dengan tarian pada umumnya.
Dalam ajaran agama islam juga telah ditegaskan berdasarkan firman Allah SWT, surat Al-Anfal ayat 60, “Dan bersiap sedialah untuk (menentang) mereka (musuh yang menceroboh) segala jenis kekuatan yang dapat kamu sediakan dari (pasukan-pasukan) berkuda yang lengkap sedia, untuk menggerunkan dengan (persediaan) itu musuh Allah dan musuh kamu serta musuh-musuh yang lain dari mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya.” Maka dari itu, kita sebagai manusia mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam menjaga diri bukan hanya dari serangan lawan secara fisik. Akan tetapi, banyak serangan yang mempengaruhi kita dan meluluh lantahkan jiwa, yaitu iman kita. Begitu banyak serangan yang perlu kita waspadai agar kita kelak tidak terjatuh sakit dengan terluka parah.