Salah satu bisnis yang booming saat ini adalah warung
internet (warnet) dan game playstation. Menjamur di sudut kota, ada di
setiap komplek ruko, hingga masuk ke kawasan perumahan. Internet semakin mudah
diakses dan semakin murah. Pilihan konten internet juga semakin bervariasi.
Saat ini hampir di setiap warnet juga menyediakan game online. Jika dulu room-
room di warnet kebanyakan diisi oleh pengguna dewasa, saat ini anak dan remaja,
banyak yang menyerbu masuk warnet.
Banyak anak dan remaja menghabiskan waktu dan uang di warnet
hingga berjam-jam lamanya. Mereka tidak betah tinggal lagi di rumah. Lupa
membuat tugas sekolah. Bahkan beberapa yang kecanduan, ada yang sampai larut
malam, malas pulang. Ada yang sampai berhenti sekolah. Bagi anak yang masih
penurut dan patuh sama orangtua, mereka masih bisa diarahkan. Tahu diri dengan
kewajiban sebagai anak yang harus menghormati orangtua. Celakanya, ada anak dan
remaja yang sudah berani melawan sama orangtua. Kecanduan terhadap
permainannya membuat lupa diri. Keadaan ini diperparah kalau orangtua
kurang peduli atau tidak bisa mendidik anaknya.
Saat belum ada aturan dari pemerintah, kita tidak bisa menyalahkan pengusaha atau operator warnet. Mereka berbisnis dan akan memajukan usahanya dengan menarik sebanyak-banyaknya pelanggan untuk datang. Yang bisa diharapkan dari mereka hanyalah kepedulian dan tanggung jawab moral terhadap perlindungan anak. Namun diantara semua itu, peran orangtualah yang paling penting dan dominan. Orangtua merupakan pengasuh dan pendidik utama bagi anak. Keluargalah benteng pertahanan bagi anak dari segala bentuk pengaruh lingkungan, internet dan IT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar